Pria Penuh Simpatik
Kuambil pena kutulis nama
Di dalam buku memori
Seorang pria penuh simpatik
Yang baru kukenal
Mengapa resah mengapa gundah
Memandang tatap matanya
Di saat dia menyebut nama
Dengan senyumnya
Belum pernah aku merasa
Rindu seperti ini
Ingin segra berjumpa lagi
Namun apa daya
Ku seorang wanita
Tak mungkin mendahului
Membuka isi hati
Harapanku hanya satu
Dia pun merasa
Risau hati sepertiku
Dan ingin bertemu
Ku seorang wanita
Tak mungkin mendahului
Membuka isi hati