Lagu Dua

Iwan Fals - Lagu Dua

Jakarta sudah habis
Musim kemarau api
Musim penghujan banjir

Jakarta tidak bersahabat
Api dan airnya bencana
Entah karena kebodohan, kecerobohan atau keserakahan

Jakarta sudah habis
Di atasnya berdiri bangunan-bangunan industri
Di sekitar bangunan-bangunan itu
Bangunin-bangunin memproduksi belatung

Jakarta sudah habis
Warna tanahnya merah kecoklat-coklatan
Mirip dengan darah
Mirip dengan api
Mirip dengan air mata

Tanah Jakarta sedang gelisah
Jangan lagi dibuat marah
Tanah Jakarta sedang gelisah
Jangan lagi dibuat marah

Jakarta sudah habis
Di jalan-jalan marah
Di jalan marah-marah
Di rumah-rumah marah
Di rumah marah-marah
Apa enaknya?

Jakarta sudah habis
Empat puluh persen rakyatnya beli air dari PAM
Sisanya gali sendiri

Persoalannya gali pakai apa?
Tentu saja gali pakai duit
Duitnya terbuat dari air mata asli

Jakarta sudah habis

Sebentar lagi kita akan menjual air mata kita sendiri
Karena air mata kita adalah air kehidupan

Jakarta sudah habis
Tetapi Indonesia bukan hanya Jakarta
Jakarta...
Jakarta...

Cuma enak buat cari duit
Nah, kalau duit sudah punya
Hijrah saja, hijrah saja
Hijrah saja, hijrah saja

Tanah Jakarta sedang gelisah
Jangan lagi dibuat marah
Tanah Jakarta sеdang gelisah
Jangan lagi dibuat marah

Jakarta, Jakarta
Jakarta, Hijrah saja

Jakarta sudah habis
Musim kemarau api
Musim penghujan banjir

Jakarta tidak bеrsahabat
Api dan airnya bencana
Entah karena kebodohan, kecerobohan atau keserakahan

Jakarta sudah habis
Jakarta sudah habis

Trivia about the song Lagu Dua by Iwan Fals

When was the song “Lagu Dua” released by Iwan Fals?
The song Lagu Dua was released in 1992, on the album “Hijau”.

Most popular songs of Iwan Fals

Other artists of Asiatic music