Biarlah Bulan Bicara

Harry Tasman

Bulan sabit yang jatuh di pelataran
Bintang redup tanpa cahaya gemintang
Langkah tanpa arah sesat di jalan yang terang
Aku yang terlena dibuai pelukan dosa

Ingin pulang membalut luka hatimu
'Ku pun tahu betapa pedih batinmu
Beri kesempatan atau jatuhkan hukuman
Andai maaf pun tak kau berikan

Air mata tulus jatuh di sudut bibirmu
Tak terlintas dendam di bening mata indahmu
Aku yang merasa sangat berdosa padamu
Masih pantaskah mendampingimu?

Biarlah bulan bicara sendiri
Biarlah bintang 'kan menjadi saksi
Takkan kuulangi walau sampai akhir nanti
Cukup derita sampai di sini

Ingin pulang membalut luka hatimu
'Ku pun tahu betapa pedih batinmu
Beri kesempatan atau jatuhkan hukuman
Andai maaf pun tak kau berikan

Air mata tulus jatuh di sudut bibirmu
Tak terlintas dendam di bening mata indahmu
Aku yang merasa sangat berdosa padamu
Masih pantaskah 'ku mendampingimu?

Biarlah bulan bicara sendiri
Biarlah bintang 'kan menjadi saksi
Takkan kuulangi walau sampai akhir nanti
Cukup derita sampai di sini

Oh, biarlah
U-uh, biarlah
Takkan kuulangi walau sampai akhir nanti
Cukup derita sampai di sini

Biarlah bulan bicara sendiri
Biarlah bintang 'kan menjadi saksi

Cukup derita sampai di sini

Trivia about the song Biarlah Bulan Bicara by Sasya Arkhisna

Who composed the song “Biarlah Bulan Bicara” by Sasya Arkhisna?
The song “Biarlah Bulan Bicara” by Sasya Arkhisna was composed by Harry Tasman.

Most popular songs of Sasya Arkhisna

Other artists of Asiatic music