Ani
Ini sebuah cerita mungkin fiksi mungkin nyata
Tentang gadis belia dari barat pulau Jawa
Ani jelata jelita belum kenal dunia
Kembang kampung dekat gunung jauh dari kota
Senyumnya manis polos tak suka menggoda
Ani rajin sholat perawannya pun dijaga
Tanpa mimpi besar hanya ingin solehah
Sampai bandot tua masuk ke dalam hidupnya
Wajah tampan rupawan mirip ane funya faman
Potongan alim mapan tapi sepik macam setan
Bandot pakai akal bulus dipemulus fulus
Buat dapat cewek minor, macam chord lagu Tulus
Lidah bersilat nyerempet ayat padahal bejat
Ani ragu, abi mau Ani harus setuju
Tegarkan jiwa, putus SMA pindah Jakarta
Bermodal janji dan lembar surat KUA
Lepaskan semua bebanmu, semua resahmu
Lepaskan sudah
Tinggalkan fana mimpimu rasa khayalmu
Tinggalkan semua
Langkah berat Ani berjalan di Ibukota
Bulan madu ternyata hanya jadi sementara
Istri pertama datang dengan amarah murka
Kini Ani sendiri dengan janin di perutnya
Pindah-pindah kontrak buruh gosok dan cuci
Meski terasa berat Ani tetap ingin suci
Satu dua godaan menyerempet pelecehan
Dari lelaki dengan janji bernilai jutaan
Berusaha bertahan walau bon numpuk perlahan
Vertigo kurang makan Ani jatuh di selokan
Segar darah mengalir dari dalam selangkangan
Kota memakan korban Ani pun kehilangan
Menangis Ani kini terpuruk sendiri
Terikat hutang tak bisa pulang Ani berdiri
Menahan jerit di hati Ani telepon mucikari
Selang satu dua hari, Ani jadi ani-ani
Kukecup pipi Ani kutuang segelas vodka
Segelas angsa abu tuk merdu nyanyian angsa
Ku dan dia tertawa menatap kemilau kota
Dari pucuk hotel tua menghadap pusat Jakarta
Di antara denting gelas Ani bercerita
Tiada ruang memelas semua punya derita
Yang penting Ummi-Abi bisa pergi naik haji
Siapa Ani hari ini, itu urusan nanti